BANYUMAS - Ribuan jamaah dari seluruh penjuru Kabupaten Banyumas tumpah ruah memenuhi Masjid Baiturrahman di Pandak, Kalisalak, Kebasen, pada Minggu (17/11/2024). Dalam suasana penuh kekhusyukan, mereka bersatu dalam lantunan dzikir, doa, dan silaturahmi yang menyejukkan hati pada gelaran 'Mujahadah Asmaul Husna' (MKAH).
Sejak pagi, jamaah terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Acara dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan Sholawat Nabi, diiringi semangat kebangsaan melalui lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon oleh paduan suara Kebasen. Tausiyah penuh makna dari KH. Mukhlisuddin Afandi mengawali momen dzikir bersama, mengajak jamaah mengingat kebesaran Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Mengutip QS. Al-Mu'min ayat 60, KH. Mukhlisuddin menekankan pentingnya doa sebagai jalan memperoleh keberkahan hidup:
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
"Mintalah kepada Allah, niscaya Dia akan mengabulkan. Dengan Asmaul Husna, doa kita lebih bermakna dan diterima oleh-Nya."
Sesepuh Majelis Khidmah Al-Asmaul Husna, Romo KH. Bunyamin, menyampaikan pesan mendalam tentang persatuan dan keharmonisan. Beliau menekankan pentingnya menjaga persaudaraan dan keutuhan NKRI melalui semangat guyub rukun:
"Kebersamaan ini adalah simbol persatuan. Kita harus terus menjaga kedamaian, tidak hanya untuk Banyumas, tetapi juga untuk Indonesia."
Ust. Daryanto, salah satu jamaah dari Rejasari, Purwokerto Barat, menyebut kegiatan ini awalnya hanya sebuah inisiatif kecil. Kini, melalui semangat kebersamaan, Mujahadah Asmaul Husna telah menjadi kegiatan rutin yang diikuti ribuan orang.
"Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Semoga ini menjadi berkah bagi kita semua, " tuturnya.
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran tokoh-tokoh agama, termasuk KH. Ahmad Zaenuddin Abbas (Ketua MKAH Banyumas), KH. Nur Syamsi (Pekuncen), Gus Zaim (Beji Kedung Banteng), dan sejumlah ulama lainnya. Kehadiran mereka memberikan energi positif yang menguatkan ukhuwah dan semangat kebangsaan.
Mujahadah Asmaul Husna tidak hanya menjadi ajang doa bersama, tetapi juga sarana memperkuat harmoni sosial. Para jamaah membawa pulang ketenangan jiwa dan semangat baru untuk menjaga persatuan, perdamaian, dan kesejahteraan hidup.
"Kegiatan ini tidak hanya mendekatkan kita pada Allah SWT, tetapi juga mengingatkan kita pentingnya hidup rukun dalam keberagaman, " ujar Romo KH. Bunyamin di akhir acara.
Gelaran ini menjadi bukti nyata bahwa semangat spiritual mampu menyatukan hati ribuan umat, mempertegas Banyumas sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan keberkahan.
Editor : JIS Agung
Sumber: Djarmanto-YF2DOI